Setelah tertunda berkali-kali, roket Space Launch System (SLS) NASA hari Rabu (16/11) berhasil diluncurkan pukul 1.47 pagi waktu setempat dari Kennedy Space Center, Florida. Inilah misi ambisius Artemis 1 NASA ke Bulan. Dan hari ini Selasa (22/22/2022) sudah selamat sampai pada posisi yang di rencanakan.
Roket raksasa Space Launch System (SLS) yang bertingkat 32 dengan panjang 98 meter itu meluncur ke angkasa dari Kennedy Space Center di Florida pada pukul 01:47 pagi waktu setempat. "Kami meluncur," kata badan antariksa AS NASA di Twitter. Inilah roket paling kuat yang pernah diluncurkan NASA dalam perjalanan ke Bulan, dan menjadi andalan baru proyek antariksa AS yang diberi nama Artemis. Proyek itu terdiri dari tiga tahap, yang diawali dengan peluncuran Artemis 1.
"Bagi generasi Artemis, ini untuk kalian,” kata direktur NASA Charlie Blackwell-Thompson sesaat sebelum peluncuran, menyalami generasi muda yang belum lahir ketika NASA meluncurkan misi Apollo.
SLS membawa wahana luar angkasa Orion tanpa awak, yang nantinya akan memisahkan diri lalu terbang menuju orbit bulan. Amerika Serikat terakhir kali mengirim astronot ke Bulan pada era Apollo, dari 1969-1972. Proyek Artemis dirancang sebagai persiapan untuk membangun stasiun ruang angkasa permanen di Bulan untuk membantu mempersiapkan misi akhir ke Mars.
Ini adalah upaya peluncuran Artemis 1 yang ketiga kalinya, setelah dua upaya peluncuran sebelumnya dibatalkan karena alasan teknis. Peluncuran juga tertunda karena masalah cuaca, termasuk badai Ian yang melanda Florida pada akhir September.
Peluncuran spektakuler yang ditunggu-tunggu
Sekitar 15 ribu orang berada di lokasi peluncuran untuk menyaksikan peristiwa spketakuler itu, sedangkan 100 ribu orang diperkirakan menonton dari di kawasan pantai di sekitarnya.
Andrew Trombley, seorang peminat luar angkasa dari St. Louis, Missouri, sempat menunggu dengan cemas dan mengharapkan lepas landas yang sukses. "Saya sudah ke sini beberapa kali untuk melihat peluncuran, tapi dibatalkan. Jadi, ini perjalanan ketiga ke sini, jadi saya senang melihatnya terbang," katanya.
"Saya masih terlalu kecil untuk misi Apollo, jadi... saya ingin berada di sini secara langsung," tambahnya.
Kerry Warner, 59 tahun, seorang perempuan pensiunan yang tinggal di Florida, sangat antusias menyaksikan lepas landas itu. Ini adalah "bagian dari Amerika, dan tentang Amerika," katanya penuh semangat.
Misi Artemis persiapkan pembangunan stasiun ruang angkasa di Bulan
Kapsul Orion tanpa awak dibawa oleh dua roket pendorong dan empat mesin, yang terlepas hanya dalam beberapa menit. Setelah mendapat dorongan terakhir, kapsul Orion akan menuju orbit Bulan dan membutuhkan beberapa hari untuk mencapai tujuannya.
Tetapi Orion tidak mendarat di Bulan, melainkan menjelajah sekitar 64.000 kilometer di orbitnya. Setelah itu, Orion akan memulai perjalanan kembali ke Bumi.
Misi Artemis 1 akan berlangsung selama 25 hari, dengan pendaratan kembali di Samudra Pasifik pada 11 Desember 2022. NASA mengembangkan sistem roket SLS selama lebih dari satu dekade, dan menginvestasikan lebih dariUSD $90 miliar dalam program barunya sampai akhir tahun 2025.
Misi Artemis 2 pada tahun 2024 nantinya akan melibatkan astronaut yang terbang melintas orbit Bulan, sedangkan Artemis 3 merencanakan kembali pendaratan manusia di Bulan, paling cepat tahun 2025.
Sudah tiba di Bulan
Pesawat antariksa NASA, Artemis 1 Orion, sudah tiba di Bulan. Kapsul Orion sudah berada sekitar 130 kilometer di atas permukaan Bulan dan sekarang akan memasuki orbit yang lebih besar. Dikutip detikINET dari BBC, pesawat itu sempat hilang kontak selama kurang lebih 34 menit dalam manuver itu. Saat sinyal sudah kembali, pesawat pun mengirimkan gambar Bumi di kejauhan.
Setelah terbang dekat ini, Orion akan terbang lebih jauh dan berputar mengelilingi Bulan. Pada 26 November, ia akan memecahkan rekor jarak yang ditempuh Apollo 13 ketika mencapai 400.171 km (248.655 mil) dari Bumi.
Pesawat itu merekam lokasi pendaratan Apollo 11, 12 dan 14 saat mendekat. Misi Artemis dimulai beberapa hari lalu dari Kennedy Space Center di Florida. Kapsul Orion telah mengirim kembali beberapa selfie selama perjalanannya.
Karena merupakan penerbangan uji coba, tidak ada astronot yang berada di dalamnya. Terdapat tiga manekin dengan ribuan sensor sebagai gantinya. "Sensor tersebut memperoleh gambaran apakah lingkungannya akan baik-baik saja bagi manusia," jelas astronot NASA Zena Cardman.
Apabila penerbangan ini berjalan dengan baik, para astronot akan bergabung dalam perjalanan berikutnya, pertama-tama ke orbit mengelilingi Bulan. Setelahnya, misi Artemis edisi ketiga akan membawa wanita pertama dan orang kulit berwarna pertama ke permukaan Bulan.
Komentar
Posting Komentar