Foto: Diggity Marketing/Unsplash |
Indonesia menuju era industri ke dalam bentuk digital. Namun sulit mencari tenaga kerja yang memiliki talenta digital.
Menaker Ida Fauziyah mengatakakan kemampuan digital para lulusan baru kebanyakan dianggap masih minim dan hanya bersifat teoritis.
Hal itu dikatakan Ida pada Wisuda ke-7 Tahun 2022, Universitas Pertamina pada 29 Oktober 2022, dilansir dari laman Universitas Pertamina, (31/10/2022).
Dalam acara itu juga, mantan Menhub dan mantan Dirut KAI Dr(HC) Ignasius Jonan yang berpidato menyampaikan pesan bahwa setiap perusahaan memiliki tujuan yang ditentukan oleh tiga hal. Yakni, apa yang dibutuhkan oleh dunia, keunikan perusahaan, dan bagaimana caranya perusahaan menghasilkan nilai ekonomis.
"Maka dari itu, para lulusan baru Universitas Pertamina, saat Anda mencari pekerjaan Anda harus memiliki pemahaman pada kebutuhan industri. Misalnya, pada industri 4.0, Anda tidak boleh hanya memiliki pengetahuan terkait jenis pekerjaan yang diinginkan. Tapi juga harus memiliki kemampuan digital, karena itu yang dibutuhkan," ujar Jonan.
Remote, perusahaan SDM digital, mensurvei lebih dari 500 perusahaan dan pekerja di industri digital. Mereka mengungkap lima skill digital yang paling dicari:
1. Social media skill
2. Digital marketing
3. Pengembangan peranti lunak (software)
4. Pemrograman website dan aplikasi
5. Rekayasa perangkat lunak
Dalam acara yang sama, mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memberikan orasi tentang kompetensi yang harus dimiliki para lulusan baru.
"Pengetahuan yang saudara miliki selama belajar di bangku kuliah tidak akan cukup untuk memasuki dunia kerja. Anda harus tetap memperkaya pengetahuan digital," kata Enggartiasto.
Enggartiasto lantas merinci skill apa saja yang harus dimiliki oleh lulusan universitas:
1. Critical thinking
2. Komunikasi
3. Kolaborasi
4. Kreativitas
Sementara Rektor Universitas Pertamina Prof Ir I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, PhD, menyampaikan, telah menjalankan berbagai program untuk mengasah skill dan kompetensi para wisudawan untuk menghadapi tantangan era disrupsi dan society 5.0.
"Untuk meningkatkan daya serap lulusan, UPER telah menyelenggarakan program digitalisasi pendidikan, inkubasi bisnis, magang di industri, dengan harapan lulusan UPER dapat diterima kerja, mampu berwirausaha, atau dapat melanjutkan studi setelah lulus dari UPER," tutur Prof Wirat, panggilan akrab Rektor Universitas Pertamina.
Pada Wisuda Ke-7 Tahun 2022, Universitas Pertamina telah meluluskan 612 sarjana dari 15 program studi. Dari jumlah tersebut, 154 wisudawan atau 25 persen di antaranya berhasil meraih predikat pujian atau cumlaude. Sebanyak 82 persen wisudawan berasal dari program studi sains dan teknologi, dan 16 persen wisudawan berasal dari program studi sosial.
Guna membentuk lulusan yang unggul dan terampil menuju society 5.0, Prof Wirat melanjutkan, telah bekerja sama dengan universitas mitra baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, UPER juga rutin menyediakan beragam jenis beasiswa bagi calon mahasiswa yang berprestasi. Untuk Tahun Ajaran 2023/2024, UPER menyediakan total beasiswa Rp 24 miliar.
Komentar
Posting Komentar